Keesokan harinya. Aku mulai mencari-cari informasi tentang Mak Erot. tapi aku jadi bingung. Banyak sekali iklan yang menyebut Mak Erot dan semua mengaku asli. ada yang bilang anaknya. cucunya. dan semua memberikan janji yang aduhai. Untunglah ada temanku yang memberikan masukan bahwa Mak Erot yang beriklan pasti Mak Erot palsu. Karena Mak Erot yang asli tidak komersil. Dan untungnya lagi. temanku ini bukan sekedar berkomentar tapi juga memberikan Alamat Mak Erot asli di pedalaman Sukabumi, katanya dia sudah sukses membuat banyak wanita bertekut lutut pada para pasiennya.
Berbekal informasi dari temanku inilah, selepas kerja aku berangkat sendiri ke sukabumi. Setelah Tanya sana-sini akhirnya aku berhasil menemukannya. sungguh tempat yang sangat terpencil. Mobilku saja tidak bisa masuk. terpaksa aku titipkan di sebuah rumah penduduk. dan aku berjalan kaki melewati jalan setapak diantar oleh salah satu orang penduduk asli situ.
Akhirnya aku sampai juga di tempat Mak Erot. Meskipun rumahnya gubuk, namun kelihatan rapi, bersih dan terawat. Suasana damai terasa menyelimuti hatiku saat kakiku menginjak halamannya. Dan tak lama seorang nenek tua yang mungkin sudah berumur 80 tahun menyambutku ramah. meskipun kulitnya sudah banyak keriput. namun dari cara jalan dan bicaranya sama sekali tidak mencerminkan ketuaan. Masih segar dan energik. Dan Mak Erot sudah bisa menebak apa keinginanku. setelah diberitahukan segala sesuatunya proses pengobatankupun dimulai. Pertama-tama senjataku diurut. jari jari Mak Erot sangat mahir sekali mengurut. hingga tak lebih dari 10 detik saja senjataku sudah membengkak ke ukuran maksimal.
"Sebenarnya. ukuran senjata cucu sudah cukup. kenapa masih mau tambah lagi?". tanyanya tenang.
"Iya sih Mak!. tapi saya merasa banyak wanita yang tidak puas dengan ukuran saya".
Mak Erot hanya tersenyum simpul. Setelah pengurutan selesai dan diberi ramuan. Aku disuruh memilih lemang yang menunjukan ukuran senjata yang diinginkan,aku memilih yang terbesar dan terpanjang yaitu 21 x 5 Cm. sambil memakannya aku membayangkan bagaimana nanti para wanita akan terpuaskan
Akhirnya proses pengobatan selesai. aku diberi sebotol air. untuk diminum selama tiga hari. Dan selama itu aku tidak diperbolehkan keluar sperma. Pantangannya hanya tidak boleh makan terong ungu dan pisang emas mentah. Kalau di rebus tidak masalah katanya. Aku segera pamit dari gubuknya dan tidak lupa memberikan kepada Mak Erot tanda terima kasih berupa sejumlah uang yang aku masukkan dalam amplop putih. Satu orang penduduk asli yang mengantarku aku lihat masih menungguku.
Jam 12.00 Malam aku baru sampai rumahku di daerah Cibubur. Aku langsung tertidur pulas. Kini aku harus bersabar menunggu tiga hari. jam terasa lambat sekali berputar. sementara tiap malam dalam tiga hari itu. istriku selalu mengganggu tidurku dengan memancing nafsuku. Kadang dadaku dielus-elus, bahkan kadang aku lagi pulas. senjataku tau-tau sudah dioralnya. untunglah aku masih bisa menahannya. Aku katakan kepada istriku bahwa aku sedang cape. untunglah dia mau mengerti.
Akhirnya lewat sudah tiga hari. dari kantor aku sudah membayangkan bagaimana puasnya istriku nanti. Sepulang kerja aku langsung menuju kamar mandi untuk melihat perubahan pada senjataku. Aku kocok-kocok pelan hingga senjataku membesar. Namun.. betapa kecewanya aku karena tidak melihat ada perubahan bentuk senjataku.
"Mungkinkah nenek tua itu membohongiku?".
Seribu pertanyaan bergelayut dalam otakku. aku jadi tak bergairah.
Malamnya setelah kedua anakku tidur. istriku mulai memancingku lagi. jari-jarinya yang nakal mengelus dadaku. bahkan lidahnya yang hangat menjilati ujung dadaku. tak ayal lagi senjataku langsung mengeras dan membesar. dan untuk malam ini. memang istriku aktif sekali. mungkin karena selama beberapa hari tidak main. akhirnya aku pun membalas cumbuannya. kami saling memberikan rangsangan. Aku yang sudah lupa dengan Mak Erot kali ini jadi tercengang. Yah.. Saat senjataku menembus vagina istriku yang sudah banjir ternyata seret sekali seperti perawan kembali. istriku sampai berteriak nikmat. dan tidak lebih dari semenit istriku mengalami orgasme yang katanya luar biasa. Bahkan saking penasarannya setelah dia orgasme. dia memeriksa senjataku yang masih kaku.
"Pah. tadi kok Mama rasakan punya Papa jadi lain?"
"Apanya yang lain Mah?"
"Rasanya jadi tambah besar, panjang dan keras sekali!"
Aku jadi bingung sendiri. tapi karena aku lagi tanggung. Aku kembali membenamkan senjataku ke dalam vaginanya. Dan ternyata lagi-lagi istriku tak dapat lagi menahan kenikmatan dari senjataku. Baru kali ini istriku orgasme sampai tiga kali dalam satu permainan. dan akupun melepas orgasmeku berbarengan dengan orgasme istriku yang ke-3. Istriku sudah tertidur pulas. Aku sendiri masih melamun dengan apa yang barusan terjadi. Apa benar yang dikatakan istriku? Apa bukan dia yang minum jamu rapet wangi? Seribu pertanyaanku tidak terjawab sampai aku terbuai dalam mimpi. Dalam mimpi aku bertemu kembali dengan Mak Erot. Langsung saja aku tanyakan perihal ini kepadanya,dan Mak Erotpun menjawab bahwa memang secara fisik senjataku tidak akan berubah namun setiap wanita yang berhubungan denganku pasti akan merasakan 21 x 5 cm sesuai permintaaanku, karena memang ilmunya bekerja secara gaib. Akupun mengangguk mengerti dan terjaga dari tidurku.
Penasaran dengan mimpiku, sorenya akupun mengontak Lily Panther. Wanita tercantik dan terseksi yang aku kenal. Kebetulan dia sedang off. Tanpa banyak cing cong lagi. kami pun janjian ketemu di hotel A. 5
Menit setelah aku sampai di kamar. Lily datang dengan dandanan khasnya. Blouse gelap agak ketat memperlihatkan lekuk tubuhnya yang bagus dan kontras dengan kulitnya yang putih bersih. setelah basa-basi sejenak langsung saja aku serang dia dengan buas. Sambil saling melumat bibir. aku buka blousenya. Lilypun tak kalah buasnya langsung mempreteli pakaianku satu persatu. Pakaian kami sudah berhamburan dilantai. Dalam keadaan tanpa sehelai benang. kami saling memberikan rangsangan. Mulutku bergerak ke lehernya dan mencium kuduknya. Jari-jariku aktif meremas buah dadanya yang padat dan sekal,
brazzers kadang meremas lembut pantatnya yang bahenol.
Lilypun tak mau kalah. jari-jarinya yang halus menggenggam senjataku yang sudah mengeras. Gairah kami sudah naik ke ubun-ubun. Aku lihat wajah cantiknya Lily mulai memerah menahan gairah. Aku gendong tubuhnya dan aku rebahkan perlahan di atas ranjang yang empuk. Aku mulai mencium bibirnya lagi dari arah berlawanan. Jadi kami sama sama melumat bibir bagian bawah. Mulutku turun terus melewati lehernya dan sampai dibuah dadanya. Aku ciumi celah diantara bukit kembarnya. sementara mulut Lily pun tepat berada di bawah dadaku. Lidahnya yang basah dan hangat menjilati dadaku juga. Saat aku mengulum puting Lily yang kemerahan. Lily pun dengan nakal menjilati putingku bahkan kadang dihisapnya. Aliran darahku terasa semakin cepat. kini mulutku sudah sampai di vaginanya yang sudah basah setelah melewati perutnya yang datar. Senjataku yang sudah kaku dari tadi pun sekarang tepat di mukanya.
Bau khas vagina menyeruak di hidungku. Lidahku sudah menjilati klitorisnya yang semakin membengkak. Lilypun tidak mau kalah. setiap lidahku masuk ke dalam vaginanya. Senjataku pun terasa nikmat di sedot oleh mulutnya yang mungil. Lama kami dalam posisi seperti ini. hingga akhirnya kami sama-sama tak tahan sendiri. Aku balikkan tubuhku. Lily langsung saja melebarkan pahanya seolah-olah siap menerima senjataku. Aku gesek-gesek klitorisnya dengan kepala senjataku. Lily berteriak nikmat. Dan saat senjataku mulai memasuki liang kewanitaannya. Lilypun menjerit lirih. Senti demi senti senjataku terbenam kedalam kehangatan vaginanya. Agak seret namun nikmat sekali. Aku lihat Lilypun menikmati rasa penuh di kewanitaannya.