0 votes
by (120 points)
Kegiatan ini semua tentunya juga rapi karena ku nggak kepingin istriku tau hal ini. Suatu ketika aku diperkenalkan pada teman-teman diana satu kelompok, dan pinter sekali diana bersandiwara dengan berpura-pura telah bertemu denganku pada suatu pesta pernikahan seseorang sehingga temannya tidak ada yang curiga bahwa aku telah berhubungan dengan diana.
Hari ini, seusai senam jam 08.30 aku harus langsung kekantor untuk mempersiapkan pertemuan penting nanti siang jam 14.00. Kubelokkan kendaraanku pada toko buku untuk membeli perlengkapan kantor yang kurang, saat aku asyik memilih tiba-tiba pinggangku ada yang mencolek, saat kutoleh dia adalah fifi teman diana yang tadi dikenalkan.
"Belanja Apa De…, kok serius banget…", Tanyanya dengan senyum manis.
"Ah enggak cuman sedikit untuk kebutuhan kantor aja kok…"
Akhirnya aku terlibat percakapan ringan dengan fifi. Dari pembicaraan itu kuperoleh bahwa fifi adalah keturunan cina dengan jawa sehingga perpaduan wajah itu manis sekali kelihatannya. Matanya sipit tetapi alisnya tebal dan…, Aku kembali melirik kearah dadanya.., alamak besar sekali, kira-kira 36C berbeda jauh dengan diana sahabatnya.
"Eh.., De aku ada yang pengin kubicarakan sama kamu tapi jangan sampai tahu diana ya", pintanya sambil melirikku penuh arti.
"Ngomong apaan sih.., serius banget Fi…, apa perlu?", tanyaku penuh selidik.
"Iya perlu sekali…, Tunggu aku sebentar ya…, kamu naik apa..", tanyanya lagi.
"Ada kendaraan kok aku…" timpalku penasaran. Akhirnya kuputuskan fifi ikut aku walaupun mobilnya ada, nanti kalau omong-omgngnya sudah selesai fifi tak antar lagi ketempat ini.
"Masalah apa Fi kamu kok serius banget sih…", tanyaku lagi.
"Tenang De…, ikuti arahku ya…, santai saja lah…", xhamster pintanya.
Sesekali kulirik paha fifi yang putih itu tersingkap karena roknya pendek, dan fifi tetap tidak berusaha menutupi. Sesuai petunjuk arah dari fifi akhirnya aku memasuki rumah besar mirip villa dan diceritakan oleh fifi bahwa tempat itu biasa dipakai untuk persewaan.
"Ok fi sekarang kita kemana ini dan kamu mau ngomong apaan sih", tanyaku tak sabar, setelah aku masuk ruangan dan fifi mempersilahkan duduk.
"Gini De langsung aja ya…, Kamu pernah merasakan Diana ya..?", tanyanya.
Deg…, dadaku berguncang mendengar perkataan fifi yang ceplas ceplos itu.
"Merasakan apaan sih Fi?", tanyaku pura-pura bodoh.
"Alaa De jangan mungkir aku dikasih tahu lho sama Diana, dia menceritakan bagaimana sukanya dia menikmatimu…, Hayooooo masih mungkir ya…".
Aku hanya diam namun sedikit grogi juga, nampak wajahku panas mendengar penuturan fifi yang langsung dan tanpa sungkan tersebut. Aku terdiam sementara fifi merasa diatas angin dengan berceloteh panjang lebar sambil sesekali dia senyum dan menyilangkan kakinya sehingga nampak pahanya yang mulus tanpa cacat. Aku hanya cengar cengir saja mendengar semua omomgannya.
"Gimana De masih mau mungkir nih…, Bener semua kan ceritaku tadi…?", Tanyanya antusias.
Aku hanya tersenyum kecut. Kuperhatikan fifi meninggalkan tempat duduknya dan tak lama kemuadian dia keluar sambil membawa dua gelas air minum. fifi kembali menatapku tajam aku seperti tertuduh yang menunggu hukuman. Tak lama berselang kembali fifi berdiri dan duduk disampingku.
"De…", sapanya manja.
Aku melirik dan, "Apa?", jawabku kalem.
"Aku mau seperti yang kau lakukan pada Diana De…", aku sedikit terkejut mendengar pengakuannya dan tanpa membuang waktu lagi kudekatkan bibirku pada bibirnya.
Pelan dan kurasakan bibir fifi hangat membara. Kami berpagut bibir, kumasukkan lidahku saat bibir fifi terbuka, sementara tanganku tidak tinggal diam. Kusentuh lembut payudaranya yang kenyal dia tersentak kaget. Bibirku masih bermain semakin larut dalam bibirnya. fifi kelihatan menikmati sekali sentuhan tanganku pada payudaranya. Sementara tangan kananku mengusap lembut punggungnya. fifi semakin menjadi leherku diciumi dan tangan fifi berada dipunggungku. Tanganku beroperasi semakin jauh dengan meraba paha fifi yang mulus dia semakin menggelinjang saat tangan kananku mulai masuk dalam payudaranya. Tanpa menunggu reaksi lanjutan aku menaikkan BH sehingga tanganku dengan mudah menyentuh putting yang mulai mengeras.
Kudengar nafas fifi memburu dengan diselingi perkataan yang aku tak mengerti. fifi mulai pasrah dan kedua tangaku menaikkan kaos sehingga kini fifi hanya memakai rok mini yang sudah tidak lagi berbentuk sedangkan BH hitam sudah tidak lagi menutup payudaranya. Kudorong perlahan fifi untuk berbaring di Sofa, Aku terkagum melihat putihnya tubuh yang nyaris tanpa cacat.
Kuperhatikan putting susunya memerah dan kaku, bulu-bulu halus berada disekitar pusar menambah gairahku. fifi hanya terpejam dan aku mulai menurunkan rok mini setelah jariku berhasil menyentil pengait dibawah pusar. Kini fifi hanya tinggal memakai CD dan BH hitam kontras dengan warna kulitnya. Aku bergegas mempreteli pakaianku dan hanya tinggal CD. Cepat-cepat kutindih tubuh mulus itu dan fifi mulai menggelinjang merasakan sesuatu mengganjal dibawah pusarnya. Aku turun menciumi kakinya sesenti demi sesenti.
"Enggghh hhss", hanya suara itu yang kudengar saaat mulutku beraksi di lutut dan pahanya.
Penisku terasa sakit karena kejang. Mulutku mulai menjalar di paha.., benar-benar kunikmati sejengkal demi sejengkal. Tanganku mencoba menelusuri daerah disela pahany, Dan kudengar suara itu semakin menjadi saat tanganku berhasil menyusup dari pinggir CD hitam dan berhasil menemukan tempat berbulu dengan sedikit becek didalamnya.
Tanganku terus membelai bulu-bulu kaku dan tangan satunya berusaha mempermudah dengan menurunkan CD didaerah pada berpapasan dengan mulutku. Kusibak semua penghalang yang merintangi tanganku untuk menjamah kemaluan, dan kini semakin nampak wajah asli kemaluan fifi indah montok putih kemerahan dengan bulu jarang tapi teratur letaknya. Mataku terus mengawasi kemaluan fifi yang menarik, kulihat klitorisnya membengkak keluar merah muda warnamya…, aku semakin terangsang hebat.
Mulutku masih disela pahanya sementara tanganku terus menembus liang semakin dalam dan fifi semakin menggelinjang terkadang mengejang saat kupermainkan daging kecil disela gua itu. Kusibakkan dua paha dengan merentangkan kaki kanan pada sandaran sofa sedangkan kaki kiri kubiarkan menyentuh lantai. Kini kemaluan fifi semakin terbuka lebar. Mulutku sudah tak sabar ingin merasakan lidahku sudah berdecak kagum dan berharap cepat menerobos liangnya beradu dengan daging kecil yang manja itu dengan bulu yang tidak banyak.
Kumisku bergeser perlahan beradu dengan bulu halus milik fifi dan dia hanya bisa terpejam dengan lenguhan panjang setengah menjerit. Kubirakan dia mengguman tak karuan. Lidahku mulai menjilat dan bibirku menciba menghisap daging kecil milik fifi yang menjorok keluar. Kuadu lidahku dengan daging kecil dan bibirku tak henti mengecup, kurasakan kemaluan semakin basah.
fifi berteriak semakin keras saat tangaku juga mengambil inisiatif untuk meremas payudaranya yang bergerak kiri kanan saat fifi bergoyang kenikmatan. Aku juga tidak tahan melihat semua ini. Kutarik bibirku menjauh dari kemaluanya dan kulepas Cdku sehingga nampaklah batang penisku yang sudah tegak berdiri dengan ujung merah dengan sedikit lendir. Kusaksikan fifi masih terpejam kudekatkan ujung penisku sampai akhirnya menyentuh kecil kemaluan fifi.
Jeritan fifi semakin menjadi dengan mengangkat pantatnya supaya penisku menjenguk lubangnya. Kujauhkan penisku sebentar dan kulihat pantat fifi semakin tinggi mencari. Kugesek gesekkan lagi penisku dengan keras, aku terkejut tiba-tiba tanfan fifi menagkap batang penisku dan dituntun menuju lubang yang telah disiapkan. Denga lembut dan sopan penisku masuk perlahan. Saat kepala penis masuk fifi menjerit keras dan menjepitkan kedua kainya dipinggangku.

Your answer

Your name to display (optional):
Privacy: Your email address will only be used for sending these notifications.
Welcome to FluencyCheck, where you can ask language questions and receive answers from other members of the community.
...